Minimnya Pilihan Transportasi Jadi Tantangan Wisata Borobudur
JAKARTA, Atie Farid 07 - Kunjungan wisatawan ke area Candi Borobudur di Jawa Tengah ditargetkan bisa terakselerasi. Ini salah satunya untuk mengurangi defisit transaksi berjalan atau current account deficit.
Presiden Joko Widodo pun melangsungkan rapat terbatas dengan semua menteri membicarakan hal ini di area Borobudur pada pekan lalu.
”Presiden Jokowi hendak lima tujuan super prioritas, tergolong Borobudur, benar-benar dapat menjadi pengungkit trafik wisatawan mancanegara ( wisman) guna menggerakkan ekonomi rakyat dan mendulang devisa guna meminimalisir current account deficit,” ujar Ketua Tim Quick Win 5 Destinasi Super Prioritas Irfan Wahid dalam keterangannya, Senin (2/9/2019).
Kunjungan wisman ke Borobudur dapat dikatakan minim. Apalagi bila dikomparasikan dengan Angkor Wat, candi di Kamboja yang sama-sama menyandang kedudukan UNESCO World Heritage Site.
Baca juga: Naik, 1,48 Juta Orang Turis Asing Kunjungi Indonesia pada Juli 2019
Dalam setahun, Borobudur yang adalahcandi Buddha terbesar di dunia dikunjungi selama 300.000 wisman. Adapun Angkor Wat dikunjungi 2,9 juta wisman.
”Artinya, kinerja Angkor Wat nyaris 10 kali lebih efektif menyebabkan wisman dibanding kinerja anda dalam memoles Borobodur,” ujarnya.
Irfan menulis lima masalah utama berhubungan pengembangan Borobudur. Salah satunya ialah minimnya opsi transportasi yang menjadi hambatan wisatawan menuju area candi tersebut.
Adapun lima masalah itu yaitu pengaturan kawasan, minimnya atraksi malam hari, minimnya informasi tujuan sekitar Borobudur, minimnya opsi kuliner, dan minimnya opsi transportasi.
Irfan pun menggagas empat tahapan strategis untuk Presiden Jokowi, yang lantas direspons baik oleh Jokowi.
Sumber : KOMPAS
Belum ada Komentar untuk "Minimnya Pilihan Transportasi Jadi Tantangan Wisata Borobudur"
Posting Komentar